<div style="text-align: justify;"> Rabu, 26 September 2018 merupakan hari piodalan di Pura Puseh kelod. Piodalan berlangsung selama satu hari. Selama berlangsungnya upacara diiringi dengan nyanyian suci(kidung). Mulai dari pagi hari sampai malam hari banyak rangkaian acara yang dilaksanakan di pura Puseh.Piodalan di Pura Puseh diadakan 6 bulan sekali yang jatuh pada Buda Cemang Klawu.</div> <div style="text-align: justify;"> Mulai dari ngiasin,mepeed hingga mesanau.  Mepeed atau biasa disebut melelodan merupakan salah satu tradisi yang rutin dilaksanakan setiap piodalan di pura. Dimana, para perempuan berjalan kaki berbaris rapi mengusung keben yang di dalamnya berisi sesajen. Setiap piodalan masing-masing banjar yang termasuk desa kelod secara bergiliran melakukan tradisi mepeed, mulai dari banjar sangiang, banjar penyarikan, banjar delod yeh, banjar tauman.  Saat mepeed masing-masing banjar tentunya menggunakan setelan yaitu: baju, kamen,  selendang dan memakai sanggul agar terlihat kompak.</div> <div style="text-align: justify;">  </div> <div style="text-align: justify;"> Setelah itu dilanjutnya dengan acara mesandekan yang dalam bahasa Indonesia berarti istirahat. Kemudian  upacara matur pengodalan dan   sembahyang bersama.</div> <div style="text-align: justify;"> Dilanjutkan dengan ngayah pendet.  Tari pendet ditarikan tiga kali oleh remaja  khususnya perempuan yang diiringi oleh penabuh banjar dari Penyarikan. Setelah ngaturayah pendet, dilanjutkan dengan mesenau.Piodalan di Pura Puseh kelod Kekeran berjalan dengan lancar .(009/KIM KKR)</div>
Piodalan Pura Puseh Kelod Desa Kekeran
26 Sep 2018