| Desakekeran Badung

Keuletan dan kerja keras tanpa mengenal lelah, membuat I Ketut Sugisnu (44) bisa tersenyum lebar saat ini. Perjalanan hidup yang tidak mudah dan penuh lika liku, membuatnya menjadi seorang yang tangguh. Serasa tak percaya, usaha mebel yang digelutinya bisa sukses bertahun-tahun dan tetap eksis hingga sekarang. Berawal dari membuat perlengkapan mebel secara otodidak di rumah sendiri, hingga akhirnya mendirikan usaha sendiri. Dimana usaha ini dirintis dari sangat kecil, dan seiring berjalannya waktu bisa dikenal seperti saat ini. I Ketut Sugisnu merupakan pemilik usaha yang bergerak di bidang furniture, yang diberi nama “UD.WISNU”. Nama UD.WISNU sendiri diambil karena Wisnu merupakan salah satu nama panggilan dari Bapak I Ketut Sugisnu sejak kecil. Usaha mebel yang terletak di Jl.Pendawa, Br.Dangin Pangkung, Kekeran ini sudah berdiri sejak tahun 1996, yang artinya sudah 22 tahun berkarya hingga saat ini. UD. WISNU ini sendiri menjual segala perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, lemari, jendela hingga kebutuhan untuk bangunan Bali. Seperti satu set Bale Bandung (Bale daja) , Bale Katil, RAM ukir, RAM Karawang, Pintu panel, hingga Pintu Bali jenis Ukiran Minimalis. Segala jenis perlengkapan untuk bangunan Bali ada disini, dari model klasik hingga modern. Bahan bahan yang digunakan pun beragam, mulai dari kayu jati, kayu mahoni, kayu kamper, dan masih banyak lagi tergantung pesanan. 22 tahun berjalan, UD.WISNU ini melayani seluruh masyarakat Bali, baik daerah Bali Utara hingga daerah Bali Selatan sekalipun. Bahkan, beberapa turis asing yang sedang membangun Villa dan Hotel di Pulau Dewata ini pun mempercayakan perlengkapan furniturnya kepada UD.WISNU. Untuk melayani banyaknya pelanggan, usaha ini mengajak 4 orang tenaga kerja. Dimana tenaga kerja ini akan bekerja dari pukul 08.00 WITA hingga pukul 17.00 WITA, atau sekitar 8 hingga 9 jam bekerja. Dalam satu minggu, UD.WISNU hanya libur di hari Minggu, bahkan apabila sedang banyak pesanan maka kadang pula hari Minggu akan tetap buka, tetapi hanya setengah hari saja dari pukul 08.00 WITA hingga pukul 12.00 WITA. Menjadi suatu kebanggaan, karena usaha yang semulanya dirintis sangat kecil ini dapat dikenal oleh masyarakat luas. I Ketut Sugisnu berharap, usaha yang dibangun dan ditekuni kurang lebih selama 22 tahun ini dapat dilanjutkan oleh anak cucunya kelak dan semakin sukses, Bapak Ketut Sugisnu juga berharap usahanya tidak hanya dikenal di wilayah Bali saja, namun juga hingga ke luar dari daerah. (012/KIM KKR)