<p style="text-align: justify;"> Bertepatan dengan hari Jumat(10/8), Umat Hindu krama Desa Kekeran sejak sore  sudah berpakaian adat untuk mempersiapkan upacara Sesolahan yang dilangsungkan di Pura Pesimpangan Agung, yang terletak di Banjar Sangiang Desa Kekeran, Mengwi.Sesolahan  di Pura Pesimpangan Agung dilaksanakan setiap enam bulan sekali, yang biasanya berlangsung selama empat hari mulai dari hari Rabu hingga hari Sabtu.</p> <p style="text-align: justify;"> Kemarin sesolahyang berlangsung adalah sesolahan Ratu Ayu (sesuunan Pura Pesimpangan Agung). Sesolahan napak pertiwi ini adalah salah satu kebudayaan yang ada di Bali yang biasanya diisi dengan tarian kerasukan yang diperankan oleh Barong dan Rangda yang di sakralkan oleh masyarakat. Sesolahan napak pertiwi di Pura Pesimpangan ini dilaksankan di jaba dari pura.</p> <p style="text-align: justify;"> Sesolahan  Pura Pesimpangan Agung biasanya mencapai puncak keramaian pada saat sore hingga malam hari. Tak heran apabila banyak krama yang biasanya bersembahyang pada malam hari, karena pada malam hari biasanya terdapat sesolahan sepeti sesolahan jauk ,barong ,rangda dan masih banyak sesolahan lainnya hingga hari Sabtu mendatang. Selain itu, para krama banjar  dari Banjar Sangiang pun sangat antusias untuk ikut ngayah di Pura Persimpangan Agung ini, seperti ikut megambel dalam mengiringi rangkaian sesolahan ini. (009/KIM KKR)</p>
SESOLAHAN NAPAK PERTIWI RATU AYU
10 Aug 2018