<p style="text-align: justify;"> Bertepatan dengan Buda Kliwon Matal, Rabu(8/8), Umat Hindu krama Desa Kekeran sejak pagi sudah berpakaian adat untuk mempersiapkan upacara Pujawali yang dilangsungkan di Pura Pesimpangan Agung, yang terletak di tengah tengah desa tepatnya di Br. Sangiang Desa Kekeran, Mengwi. Upacara Pujawali di Pura Pesimpangan Agung dilaksanakan setiap enam bulan sekali, yang biasanya berlangsung selama empat hari mulai dari hari Rabu hingga hari Sabtu. Sehari sebelum upacara Pujawali, krama Desa sudah mulai mempersiapkan acara, contohnya seperti acara Ngiasin Pura.</p> <p style="text-align: justify;"> Upacara Pujawali Pura Pesimpangan Agung biasanya mencapai puncak keramaian pada saat sore hingga malam hari. Tak heran apabila banyak krama yang biasanya bersembahyang pada malam hari, karena pada malam hari biasanya terdapat balih-balihan seperti tari wali yang dibawakan oleh anak anak maupun teruna teruni di Desa Kekeran, dan masih banyak sesolahan lainnya hingga hari Sabtu mendatang. Selain itu, para krama banjar hingga para teruna teruni dari Banjar Sangiang pun sangat antusias untuk ikut ngayah dalam upacara Pujawali ini, seperti ikut megambel dalam mengiringi rangkaian upacara dan ngayah menari, atau yang biasa disebut “memendet”.</p> <p style="text-align: justify;"> Di hari pertama tepatnya hari ini, Rabu 8 Agustus 2018 sekitar pukul 03.00 WITA juga telah dilaksanakan upacara ke Pura Beji, dimana banyak sekali krama yang ikut ngiring pada upacara lunga ke Pura Beji tersebut. Sedangkan pada pukul 05.00 WITA hingga malam hari terlihat banyak sekali krama yang datang untuk bersembahyang, selain itu banyak juga krama yang datang untuk ikut ngayah dan mebanten, baik krama dari Br.Sangiang sendiri maupun dari berbagai banjar di Desa Kekeran (012/KIM KKR)</p>
PUJAWALI PURA PESIMPANGAN AGUNG
08 Aug 2018